tips hemat bbm

Inilah 7 Tips Hemat BBM Untuk Mobil dan Motor

Tips hemat bbm sangat bermanfaat bagi pengendara belakangan ini, sebab kenaikan harga bahan bakar sudah semakin merogoh kantong masyarakat menengah ke bawah.

Pada prinsipnya kendaraan bermotor memiliki cara kerja yang sama mulai dari sepeda motor, mobil hingga pesawat terbang. Hanya saja mekanisme dan teknik menggunakannya berbeda-beda.

Ada kalanya kamu mengetahui bagaimana spesifikasi dan kondisi kendaraanmu sendiri. Kendaraan yang diperuntukan di kota tentu tidak cocok digunakan di jalanan berlumpur. Untuk itu kenali kendaraan sendiri sesuai peruntukannya.

Bagi kamu yang mobilitasnya tinggi, setiap hari menggunakan kendaraan, berangkat kerja bahkan dalam pekerjaannya menggunakan kendaraan, ada baiknya menerapkan 7 tips hemat bbm ini.

Simak Tips Hemat BBM Pada Kendaraan

1. Ketahui Kebutuhan Oktan BBM

Semakin tinggi kompresi mesin kendaraanmu, semakin membutuhkan oktan BBM yang tinggi. Oktan tinggi terdapat pada BBM jenis pertamax atau pertamax turbo.  Mesin yang mengelitik adalah masalah yang disebabkan oleh penggunaan oktan bensin dibawah yang seharusnya.

Pada mekanisme piston yang bergerak dari bawah ke atas, akan mengkompresi bensin dan meledak di titik maksimum atas.  Sedangkan kondisi mesin mengelitik, ledakan itu terjadi sebelum titik maksimum atas. Akibatnya piston mudah rusak dan lama kelamaan bisa terjadi kebocoran kompresi.

Untuk mobil tipe LCGC wajib menggunakan oktan pertamax. Sebab settingan ECU untuk tipe mobil ini telah ada penetapannya oleh pemerintah.  Bengkel yang mengubah setelan ECU untuk mobil LCGC bisa terkena sanksi dari pemerintah.

Sedangkan untuk mobil keluaran lama seperti avanza, xenia, innova dan sebagainya cukup menggunakan Pertalite. Walaupun sejatinya menggunakan pertamax adalah pilihan terbaik agar mesin tetap awet.

2. Pemilihan Ban dan Tekanannya

Ban dengan tapak tipis lebih mudah menggelinding di jalanan. Selain itu gunakan juga ban berjenis eco seperti ecopia dll. Umumnya ban eco berbahan kuat dan tidak mudah lengket di aspal.

Sedangkan untuk kendaraan roda dua lebih baik menggunakan ban dengan grip yang lumayan menggigit, untuk keamanan berkendara walaupun dalam kondisi hujan. Walaupun secara ekonomis ban semi slick ini lebih cepat habis.

Yang paling penting mengatur tekanan ban maksimum pada 30-33 psi atau sesuai dengan profil ban kendaraan kalian. Hindari kondisi tekanan ban yang rendah, yang membuat kendaraan berjalan lebih berat dan membuat BBM menjadi boros.

3. Gaya Berkendara

Gunakan cara berkendara yang konstan, yaitu dengan putaran gas yang stabil pada kecepatan yang stabil pula. Manfaatkan momentum gerak kendaraan untuk tetap berjalan.

Misalnya menjaga jarak, perhatikan jika di depan kita terdapat kendaraan berhenti, segera kurangi kecepatan perlahan, dengan harapan kendaraan yang berhenti di depan bisa segera melaju tanpa kita harus berhenti total. 

Upayakan tidak terlalu sering melakukan pengereman. Cukup dengan menjaga jarak dan memanfaatkan gerak momentum mobil agar tetap melaju secara konstan.

Saat menanjak, upayakan menggunakan gigi maksimum. Matikan AC ketika tanjakan terlalu curam dan panjang. Istirahatkan mobil ketika terlalu lama berkendara, terutama saat menanjak. Sebab baik mobil maupun motor akan mengalami kenaikan suhu mesin yang signifikan.

4. Bersihkan Filter

Secara umum filter berfungsi sebagai penyaring zat yang tdak diinginkan. Ada banyak filter dalam sebuah mobil dan motor yang fungsinya berbeda-beda.

Beberapa filter yang harus dibersihkan yaitu filter bensin yang terletak di dekat tangki bensin, filter udara yang terletak diatas intake, filter vvti untuk mobil yang terletak pada sensor vvti mobil, filter oli, dan lain sebagainya.

Filter ini jika terlalu kotor akan menghambat sirkulasi di dalamnya. Jika kaitannya dengan oli, maka gerak mesin akan semakin berat. Jika kaitannya dengan bensin, maka semburan bensin pun menjadi lebih sedikit yang akan menurunkan performa tenaga mesin.

5. Rutin Ganti Oli

Beberapa macam oli yang ada pada mobil yaitu, oli mesin yang tiap penggantiannya pada jarak tempuh 5.000KM atau tiap 6 bulan.  Oli persneling maupun oli gardan yang tiap penggantiannya pada jarak tempuh 20.000km.

Lakukan penggantian oli tersebut secara rutin, jangan sampai terlambat melebihi kilometer yang seharusnya, atau melebihi 6 bulan lamanya. Jika terlambat akibatnya oli bisa berubah menjadi bubur dan menyumbat saluran pada mesin.

Sedangkan untuk kendaraan motor kilometer dan waktu penggantian oli lebih cepat daripada mobil. Biasanya untuk motor penggantian oli tiap 2000KM atau tiap 3 bulan.

6. Rutin Tune Up

Arti dari tune up adalah kegiatan membersihan throttle body, saluran udara, filter bensin dan busi. Tune up idealnya dilakukan setiap 1 tahun sekali.

Fungsi tune up sebagai pembersihan sekaligus kalibrasi sensor yang ada pada throttle body. Sensor ini sangat vital bagi sebuah kendaraan dalam membaca udara masuk maupun menentukan keluaran BBM.

Melewatkan jadwal tune up dapat membuat kinerja mesin menjadi lebih berat, seperti performa menanjak jadi lebih berat. Yang lebih parah terjadi abnormal pada sensor maf hingga sensor speed.

7. Pilih Pom Bensin Berkualitas

Tidak setiap pom bensin memiliki standar operasional prosedur yang memadai, terutama di pelosok daerah yang jarang tersentuh tim kalibrasi maupun inspeksi.

Mudahnya, pilihlah pom bensin langganan kamu sendiri. Namun jika kamu berpergian, pilih pom bensin yang lebih besar walaupun tidak menjamin kebersihan BBM tersebut, setidaknya meyakinkan dari sisi tempat.

Berikut tips hemat BBM versi bengkelcatdotcom. Jangan lupa ikuti kami di twitter @bengkelcatjogja

Baca Juga

5 Masalah Jika Membeli Pertalite Menggunakan Aplikasi

Mesin Mobil Diesel, Bensin, Hingga Rotary

Transmisi Mobil Berikut Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top