resiko cat mobil murah

Risiko Cat Mobil Murah: Murah di Awal, Mahal di Akhir

Risiko Cat Mobil Murah yaitu biaya perbaikannya justru akan lebih mahal karena kualitas tidak sesuai standar yang menimbulkan kerusakan baru. Bagi banyak pemilik kendaraan, mengecat ulang mobil sering menjadi solusi ketika warna mulai pudar, muncul goresan, atau ingin tampilan baru tanpa membeli kendaraan baru. Namun, tidak sedikit yang tergiur oleh penawaran cat mobil murah di pasaran.

Padahal, di balik harga rendah tersebut, tersimpan berbagai risiko besar yang dapat merugikan Anda dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara tuntas apa saja risiko dari cat mobil yang terlalu murah dan mengapa memilih kualitas tetap menjadi keputusan yang paling bijak.

Resiko cat mobil Murah

Definisi cat mobil murah adalah terlalu murah dalam hal bahan cat maupun jasa. Terlalu murah ini ada dua faktor, yang pertama penawaran harga estimasi dari bengkel ditawar sangat rendah oleh pemilik mobil atau persaingan harga yang tidak sehat. Di bawah ini resiko yang perlu pemilik mobil pertimbangkan:

1. Komposisi Cat Tidak Berkualitas

Cat mobil yang dijual dengan harga sangat murah biasanya menggunakan bahan dasar dengan kualitas rendah. Cat semacam ini sering kali tidak mengandung pigmen dan resin berkualitas tinggi yang dibutuhkan untuk daya rekat, kilap, dan perlindungan terhadap sinar UV. Akibatnya, warna akan cepat pudar, terutama bila mobil sering terpapar matahari atau hujan.

Selain itu, banyak cat murah yang menggunakan pelarut berlebihan (solvent/thinner) untuk menghemat bahan utama. Hal ini membuat lapisan cat lebih tipis, daya rekatnya lemah, dan mudah terkelupas hanya dalam beberapa bulan.

2. Hasil Warna Tidak Presisi

Dalam dunia pengecatan mobil profesional, presisi warna sangat penting. Bengkel cat berkualitas biasanya menggunakan sistem pencampuran warna digital untuk memastikan hasil sesuai dengan warna asli pabrikan.

Namun, pada bengkel cat murah, pencampuran sering dilakukan secara manual tanpa alat ukur warna. Akibatnya, warna hasil akhir bisa berbeda dari warna bodi asli mobil, bahkan terlihat belang antara panel satu dengan lainnya. Ini tentu menurunkan nilai estetika dan juga nilai jual kendaraan Anda.

3. Permukaan Cat Mudah Retak dan Mengelupas

Lapisan cat terdiri dari beberapa tahap: primer, base coat, dan clear coat. Ketika salah satu tahap dilakukan dengan bahan murahan atau tidak sesuai prosedur, maka struktur cat menjadi rapuh.

Contoh kasus yang sering terjadi:

  • Cat mulai retak seperti kulit jeruk (orange peel effect)
  • Cat menggelembung akibat reaksi kimia tidak stabil
  • Lapisan clear coat terkelupas setelah dicuci beberapa kali

Jika hal ini terjadi, muncul risiko cat mobil murah yaitu biaya perbaikannya justru akan lebih mahal karena seluruh lapisan cat harus diamplas dan diulang dari awal.

4. Tidak Ada Perlindungan terhadap Karat

Cat mobil bukan hanya untuk keindahan, tetapi juga berfungsi sebagai pelindung permukaan logam dari oksidasi dan korosi. Cat berkualitas rendah biasanya tidak memiliki kandungan anti-karat atau UV protection.

Akibatnya, logam bodi mobil mudah terpapar udara dan kelembapan yang memicu munculnya karat, terutama di bagian bawah pintu, tepi fender, atau sambungan panel. Sekali bodi mobil berkarat, sulit menghentikannya tanpa perawatan intensif, dan biaya perbaikannya bisa mencapai jutaan rupiah.

5. Proses Pengecatan Asal-Asalan

Bengkel cat murah sering kali memangkas biaya bukan hanya dari bahan, tetapi juga dari proses pengerjaan. Beberapa kesalahan umum antara lain:

  • Tidak membersihkan dan mengamplas bodi dengan benar
  • Mengabaikan penggunaan primer epoxy
  • Menjemur cat tanpa ruang oven sehingga hasil tidak merata

Hasilnya, cat tampak tidak halus, meninggalkan noda debu, atau bahkan ada gelembung udara yang membuat permukaan tidak rata. Padahal, pengerjaan yang baik membutuhkan ruang oven cat mobil bertekanan positif, sistem penyaringan udara, dan tenaga profesional.

6. Warna Cepat Kusam dan Sulit Dirawat

Cat murah cenderung tidak tahan terhadap paparan sinar ultraviolet dan bahan kimia seperti sabun mobil atau cairan pembersih. Dalam waktu beberapa minggu saja, cat bisa kehilangan kilapnya dan terlihat kusam seperti mobil tua.

Lebih parah lagi, ketika Anda mencoba melakukan polish atau wax, lapisan cat bisa terangkat karena bahan kimianya tidak stabil. Artinya, perawatan jangka panjang akan menjadi sia-sia karena lapisan cat tidak mampu mempertahankan kualitasnya.

7. Dampak Lingkungan dan Kesehatan

Cat murahan sering kali mengandung zat kimia berbahaya seperti timbal (Pb), toluene, atau formaldehyde yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan pekerja bengkel maupun pemilik kendaraan.

Bengkel spesialis atau profesional biasanya sudah menggunakan cat ramah lingkungan berbasis air (water-based paint) yang lebih aman dan sesuai standar emisi internasional. Jadi, dengan memilih cat murah, Anda mungkin secara tidak sadar berkontribusi terhadap pencemaran udara dan limbah berbahaya.

8. Nilai Jual Mobil Menurun

Ketika suatu saat Anda berencana menjual mobil, pembeli yang jeli pasti dapat membedakan cat orisinal dengan cat hasil pengecatan murah. Permukaan yang tidak rata, warna belang, dan kilap yang tidak natural bisa menjadi pertanda bahwa mobil pernah dicat ulang secara asal. Hal ini akan menurunkan harga jual mobil secara signifikan, bahkan membuat pembeli ragu terhadap riwayat kendaraan Anda.

9. Perbaikan Ulang Jadi Lebih Mahal

Sering kali pemilik mobil berpikir bahwa “nanti kalau jelek, tinggal cat ulang saja.” Padahal, biaya perbaikan ulang bisa jauh lebih mahal. Alasannya, lapisan cat murahan sulit diamplas karena tidak merata, dan bisa merusak lapisan logam di bawahnya.

Selain itu, bengkel yang akan memperbaiki cat tersebut membutuhkan waktu ekstra untuk menghapus lapisan lama dan menstabilkan permukaan bodi agar bisa dicat ulang dengan benar. Jadi, Anda justru mengeluarkan biaya ganda: satu kali untuk cat murah, satu kali lagi untuk memperbaiki hasilnya.

10. Tidak Ada Garansi atau Tanggung Jawab

Bengkel profesional biasanya memberikan garansi cat mobil antara 6 bulan hingga 3 tahun, tergantung jenis cat dan prosesnya. Sebaliknya, bengkel cat murah umumnya tidak menyediakan garansi sama sekali.

Jika setelah beberapa minggu muncul retak, belang, atau pudar, Anda tidak bisa menuntut apa pun. Akhirnya, semua risiko dan kerugian harus Anda tanggung sendiri.

11. Cat Murah Tidak Cocok untuk Mobil Modern

Mobil keluaran terbaru menggunakan cat berbasis poliuretan (PU) atau acrylic enamel yang memerlukan teknik dan bahan khusus agar bisa merekat sempurna.

Jika menggunakan cat murah yang tidak sesuai komposisi kimianya, maka lapisan baru tidak akan menempel dengan baik. Akibatnya, cat mudah retak karena tidak kompatibel dengan lapisan lama.

Misalnya menggunakan cat pilox, sangat berbahaya dan wajib kerok ulang karena lapisan pilox sangat lemah dan tidak bisa diaplikasikan pada permukaan cat mobil. Cat NC sekalipun bila tidak sesuai standar pengerjaan dapat berakibat fatal, seperti cat tidak bisa kering atau sangat lemah secara ikatan.

Kemudian jenis thinner juga mempengaruhi, thinner cuci tidak cocok untuk cat mobil. Lebih baik menggunakan thinner PU. Oleh karena itu, cat mobil modern sebaiknya dilakukan di bengkel spesialis cat yang memahami jenis lapisan OEM pabrikan.

Baca Juga: Jenis Thinner Untuk Cat Mobil dan Mereknya

Kesimpulan: Pilih Kualitas, Bukan Sekadar Harga

Cat mobil terlalu murah memang tampak menggoda, terutama jika Anda ingin tampilan baru dengan anggaran terbatas. Namun, seperti pepatah “murah di awal, mahal di akhir”, hasil dari cat murahan bisa berakibat fatal terhadap tampilan, perlindungan, dan nilai jual kendaraan Anda.

Lebih baik menunda pengecatan dan menabung untuk mendapatkan cat berkualitas tinggi dengan hasil tahan lama dan bergaransi daripada harus dua kali kerja dan dua kali biaya.

Jika Anda berencana melakukan pengecatan ulang, pilihlah bengkel yang:

  • Menggunakan cat berkualitas premium seperti Color King, Blinken, Sikkens, atau DuPont.
  • Memiliki ruang cat agar hasil halus dan rata.
  • Memberikan garansi hasil pekerjaan minimal 6 bulan.
  • Memiliki teknisi profesional yang berpengalaman.

Ingat, cat mobil bukan sekadar warna, tapi perlindungan dan investasi.

Scroll to Top