Perbedaan Mesin Bensin dan Diesel

Perbedaan Mesin Bensin dan Diesel: Cara Kerja dan Tenaganya

Perbedaan Mesin Bensin dan Diesel kerap menjadi perbincangan. Mesin bensin dan diesel adalah dua tipe mesin yang paling umum yang tersedia dalam dunia otomotif. Kedua mesin ini memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki kelebihan masing-masing.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara mesin bensin dan diesel, mulai dari cara kerja, efisiensi, hingga dampak lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak saat memilih kendaraan atau melakukan perawatan mesin Anda.

Perbedaan Mesin Bensin dan Diesel

1. Cara Kerja

Berbicara tentang cara kerja mesin bensin dan mesin diesel, tentu memiliki banyak perbedaan yaitu pada kompresi dan pembakaran bahan bakar. Berikut ini salah satu perbedaan mendasar antara mesin bensin dan diesel.

Mesin Bensin:

Mesin bensin bekerja dengan prinsip pembakaran bahan bakar dalam campuran udara dan bensin. Saat udara dan bensin dicampur di dalam silinder mesin, bensin terbakar oleh busi yang menghasilkan percikan listrik. Percikan ini menginisiasi pembakaran dan melepaskan energi yang mendorong piston ke bawah.

Gerak 4 langkah piston pada mesin bensin yaitu, langkah pertama menghisap udara (piston turun). Kedua, mengkompresi udara berbarengan dengan bensin yang keluar ke dalam silinder (piston naik). Ketiga, proses pembakaran bensin, saat udara terkompresi dititik atas, percikan api busi membakar bensin dan terjadi ledakan yang mendorok piston ke bawah (piston turun). Keempat, terjadi pembuangan udara ke intake knalpot.

Pada proses buka tutup intake udara, bensin dan knalpot tersebut terjadi secara mekanis oleh gerak katup klep. Energi dari ledakan bensin tersalur untuk mendorong roda gila (flywheel) yang kemudian tersalurkan untuk menggerakkan gear kegardan atau roda. Energi tersebut secara halus terkontorol oleh kopling atau otomatis.

Mesin Diesel:

Di sisi lain, mesin diesel bekerja dengan prinsip kompresi tinggi dan pengkabutan bahan bakar yang halus. Udara yang terkompresi dalam silinder mesin sangat panas, dan ketika bahan bakar diesel masuk ke dalam silinder. Bahan bakar tersebut menyala secara spontan akibat suhu tinggi dan tekanan. Ini mendorong piston ke bawah.

Prinsip langkahnya sama yaitu intake (penarikan masuk), compression (kompresi), power (daya), dan exhaust (pengeluaran). Namun, perbedaan utama antara mesin diesel dan mesin bensin terletak pada cara pembakaran bahan bakar.

Pada mesin diesel, pembakaran terjadi (pada langkah ketiga) secara spontan akibat tekanan dan suhu tinggi. Kompresi udara yang sangat tinggi dalam silinder Inilah yang membuat bahan bakar meledak dan mendorong piston ke bawah.

2. Efisiensi

Efisiensi adalah salah satu faktor penting yang membedakan mesin bensin dan diesel sebelum Anda membeli dan memilikinya, simak alasan berikut ini:

Mesin Bensin:

Mesin bensin biasanya memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada mesin diesel. Ini karena pembakaran bensin lebih cepat dan memiliki lebih sedikit energi dalam setiap liter bahan bakar. Untuk itu perlu menggunakan bahan bakar berkualitas seperti oktan 92, supaya pembakaran lebih efisien.

Jika menggunakan oktan/ron rendah, maka bensin tersebut mudah terbakar sebelum piston mengkompresi di titik paling atas. Akibatnya mesin mengelitik dan bila itu terjadi terlalu sering akan mengakibatkan kebocoran kompresi.

Mesin Diesel:

Mesin diesel dikenal karena efisiensinya yang tinggi terutama untuk tipe modern seperti common rail. Kompresi tinggi memungkinkan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien dan memberikan tenaga yang lebih besar per liter bahan bakar. Itu sebabnya mesin diesel sering digunakan dalam kendaraan komersial dan truk.

Pada mesin diesel memang lebih efisien dalam hal pemakaian bahan bakar, karena tekanan kompresi tinggi menghasilkan suhu yang lebih tinggi dan memungkinkan bahan bakar diesel untuk menyala tanpa memerlukan percikan listrik.

3. Torsi dan Daya

Perbedaan lain yang signifikan adalah dalam hal torsi dan daya:

Mesin Bensin:

Mesin bensin biasanya menghasilkan daya yang lebih tinggi dalam kecepatan putaran yang tinggi. Mereka sering kali memberikan perasaan akselerasi yang lebih responsif dan cocok untuk mobil penumpang yang digunakan untuk perjalanan sehari-hari.

Namun torsi yang mesin bensin miliki tidak sebesar diesel. Maka, seringkali mesin bensin berbekal perangkat tambahan yaitu supercharge atau turbocharge. Ini untuk mendorong kompresi mesin lebih cepat dengan hembusan angin masuk atau dari putaran turbin angin knalpot.

Mesin Diesel:

Mesin diesel cenderung menghasilkan torsi yang lebih tinggi pada kecepatan putaran yang rendah. Ini membuat mereka sangat cocok untuk kendaraan beban berat, truk, dan mobil yang digunakan untuk menarik beban besar.

Mesin diesel juga sering kali lebih tahan lama karena torsi yang kuat mengurangi beban pada komponen mesin. Bahkan saat ini banyak pembalap mobil drag menggunakan mesin diesel untuk berkompetisi di ajang drag race, seperti kelas balap monster diesel.

4. Kebisingan dan Getaran

Perbedaan lain yang dapat langsung terasa oleh pengemudi adalah kebisingan dan getaran, mesin bensin memiliki getaran yang lebih rendah dan sebaliknya :

Mesin Bensin:

Mesin bensin cenderung lebih halus dalam hal kebisingan dan getaran. Mereka sering kali lebih tenang saat beroperasi, yang membuat pengalaman berkendara lebih nyaman. Dengan demikian, mesin bensin cocok untuk kendaraan penumpang dan kendaraan mewah.

Mesin Diesel:

Mesin diesel sering kali lebih bising dan menghasilkan getaran yang lebih besar. Meskipun teknologi telah mengurangi perbedaan ini, mesin diesel masih cenderung terdengar lebih keras daripada mesin bensin. Namun itu justru menjadi ciri khas tersendiri di mata pecinta mesin diesel.

5. Emisi dan Dampak Lingkungan

Masalah lingkungan adalah pertimbangan penting dalam pemilihan antara tipe bensin dan diesel, berikut ini perbedaannya:

Mesin Bensin:

Mesin bensin biasanya menghasilkan emisi yang lebih rendah dalam hal partikulat dan nitrogen dioksida (NOx), yang membuatnya lebih ramah lingkungan untuk jangka panjang. Namun, mesin bensin cenderung menghasilkan lebih banyak karbon dioksida (CO2) karena efisiensinya yang lebih rendah.

Mesin Diesel:

Sedangkan diesel engine memiliki kecenderungan menghasilkan lebih banyak NOx dan partikulat, yang dapat merugikan kualitas udara. Namun, mereka sering kali lebih efisien dalam hal pemakaian bahan bakar, menghasilkan lebih sedikit CO2.

6. Jenis Kendaraan

Kedua jenis mesin ini umum tersedia dalam jenis kendaraan yang berbeda, Berikut ini kendaraan yang biasanya menggunakan pilihan engine:

Mesin Bensin:

Mesin bensin lebih umum berada dalam mobil penumpang, seperti SUV, dan kendaraan non-komersial lainnya. Mereka cocok untuk perjalanan harian dan penggunaan pribadi. Tak jarang mereka terdapat pada mobil balap untuk alasan kenyamanan dan potensial kecepatan.

Mesin Diesel:

Mesin diesel sering kali untuk kendaraan angkut seperti truk, kendaraan komersial, traktor, kapal, dan kendaraan berat lainnya yang memerlukan daya tahan dan torsi tinggi. Maka dari itu jarang sekali engine ini mengalami kerusakan karena durabilitas yang tinggi.

7. Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan dan spare part juga dapat menjadi faktor penting dalam pemilihan jenis mesin, Berikut ini yang menjadi pertimbangannya:

Mesin Bensin:

Mesin bensin cenderung memiliki biaya pemeliharaan yang lebih rendah. Perawatan rutin seperti penggantian oli dan filter udara biasanya lebih murah. Namun tipe engine ini kerap kali melakukan service rutin yang membuatnya seolah lebih mahal dalam hal perawatan.

Mesin Diesel:

Mesin diesel sering kali memerlukan perawatan yang lebih intensif dan biaya perawatan yang lebih tinggi, terutama karena komponen yang lebih tahan lama dan sistem yang lebih kompleks. Namun jarang sekali tipe engine ini mengalami kerusakan karena komponen mesin yang lebih kuat.

8. Harga Bahan Bakar

Harga bahan bakar juga dapat memengaruhi pilihan mesin mobil, apalagi saat ini bahan bakar minyak semakin melonjak harganya, berikut pertimbangannya:

Mesin Bensin:

Bensin sering kali lebih murah daripada diesel, tetapi mesin bensin cenderung kurang efisien dalam hal pemakaian bahan bakar. Karakter bahan bakar yang boros membuatnya pemiliknya sering mengisi BBM. Alhasil mesin bensin tergolong boros biaya.

Mesin Diesel:

Mesin diesel lebih efisien dalam hal pemakaian bahan bakar, tetapi harga diesel sering kali lebih tinggi daripada bensin untuk jenis BBM tertentu. Tak jarang pemilik mobil diesel mengisi bahan bakar dengan solar biasa. Namun ini tidak baik untuk jangka panjang, karena kerak karbon akan lebih banyak menempel pada mesin dan asap yang keluar lebih pekat.

Kesimpulan

Dalam memilih antara mesin bensin dan diesel, banyak faktor yang perlu Anda pertimbangkan, termasuk penggunaan kendaraan, kebutuhan daya, efisiensi, dan dampak lingkungan. Tidak ada satu jawaban yang tepat untuk semua situasi. Keputusan ini harus Anda sesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan pribadi.

Yang terbaik adalah mempertimbangkan semua faktor ini dengan cermat sebelum memutuskan jenis mesin yang sesuai dengan kendaraan Anda. Kalau mimin sih suka mesin diesel seperti fortuner atau pajero. Demikian ulasan tentang Perbedaan Mesin Bensin dan Diesel.

Baca Juga : Mesin Mobil Diesel, Bensin, Hingga Rotary

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *