Jenis Air Radiator

Jenis Air Radiator Mobil yang Bisa Menjadi Pilihan Terbaik Anda

Jenis air radiator mobil jumlahnya banyak sekali. Radiator sendiri memiliki peran penting guna mengalirkan cairan pendingin untuk menuju ke mesin.

Sehingga untuk tetap menjaga kinerja kendaraan supaya selalu optimal, maka mobil lengkap dengan sistem pendingin alias radiator coolant. Lalu apa saja jenis-jenis air tersebut?

Jenis Air Radiator pada Mobil yang Dapat Anda Ketahui dan Pahami

Guna menjaga suhu mesin tetap stabil, maka membutuhkan sistem pendingin untuk membuang panas mesin dari proses pembakaran. Pasalnya coolant atau cairan pendingin memiliki peran penting untuk menjaga suhu kerja mesin agar lebih maksimal.

Bisa kita bayangkan sendiri, jika coolant pada radiator kurang maka bisa membuat mesin overheat alias panas berlebih. Sehingga hal ini bisa membuat komponen pada mesin menjadi rusak. Karena memiliki peran yang penting, maka ada beberapa jenis cairan pendingin yang wajib Anda ketahui.

Pertama ada Air Biasa, ini merupakan salah satu cairan pendingin yang sudah umum digunakan oleh pengendara mobil. Air ini memiliki titik didih rendah sehingga kadar penguapan juga berlangsung lebih cepat.

Selanjutnya ada Radiator Coolant, ini merupakan jenis air yang mempunyai titik didih yang jauh lebih tinggi daripada air biasa. Kadar titik didih ini juga tak mudah menguap ketika mesin sudah meninggi.

Kemudian ada juga Radiator Super Coolant,ini merupakan salah satu air pendingin radiator yang memiliki kualitas terbaik. Ini memiliki titik didih yang tinggi, maka membutuhkan suhu panas yang tinggi pula untuk diserapnya.

Terakhir ada Antifreeze dan Coolant Protector, biasanya ini perlu disesuaikan dengan cuaca di daerah atau wilayah Anda. Meski demikian air ini juga perlu dicampur dahulu dengan air bersih.

Jenias air radiator mana yang lebih baik?

Beberapa jenis air radiator mobil seperti tadi bisa menjadi pilihan terbaik Anda. Jangan lupa untuk tahu dan bijak dalam memilih air radiator.

Gunakan selalu air berjenis coolant ketika radiator dan mesin mobil tergolong baru, sebab air coolant tidak mengandung mineral yang dapat berubah menjadi kerak, yang berpotensi menyumbat saluran radiator.

Apabila mesin telah mengalami beberapa kali kebocoran dan penguapan sehingga terjadi pengurangan air radiator, tentu menggunakan coolant akan menjadi lebih boros biaya. Maka gunakan air biasa sebagai pengganti coolant.

Baca Juga

Simak Tips Berkendara Malam Hari Agar Terhindar dari Kecelakaan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *