Industri adalah salah satu elemen utama dalam perekonomian dunia. Dalam hirarki ekonomi, bisnis ini adalah sektor yang memainkan peran penting dalam produksi barang dan layanan yang digunakan oleh masyarakat.
Industrial tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian jenis dan macam industri beserta turunannya.
Pengertian Industri Adalah
Pengertian industri menurut para ahli dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan konteksnya. Dalam subjudul ini kami akan memaparkan beberapa industrial theory dan menyimpulkan pengertian industri menurut beberapa ahli:
1. Teori Industri
Di bawah ini beberapa teori terkemuka yang menjelaskan tentang pengertian industrial, ada yang menggambarkannya secara sosial, ekonomi dan sumber daya. Berikut beberapa teorinya:
a. Adam Smith
Salah satu ekonom terkemuka dalam sejarah, Adam Smith, dalam bukunya “Wealth of Nations,” menggambarkan industry sebagai aktivitas ekonomi yang mengubah bahan mentah menjadi barang jadi dengan bantuan tenaga kerja, mesin, dan modal. Dia juga menyoroti pentingnya pembagian kerja dalam bisnis ini.
b. Alfred Marshall
Seorang ekonom Inggris, Alfred Marshall, dalam karyanya “Principles of Economics,” mendefinisikan industry sebagai “kelompok perusahaan yang terlibat dalam produksi barang yang serupa atau identik.”
c. Peter Drucker
Peter Drucker, seorang tokoh manajemen terkenal, menganggap industrial sebagai “tempat di mana sumber daya manusia dan modal diorganisir untuk menghasilkan barang dan layanan.”
d. Karl Marx
Dalam pandangan Karl Marx, industri adalah alat kapitalisme di mana pemilik modal mengendalikan produksi dan pekerja melaksanakan tenaga kerja. Pandangan ini lebih menekankan pada struktur sosial dan peran kelas pekerja.
e. Joseph Schumpeter
Seorang ekonom Austria, Joseph Schumpeter, menggambarkan industry sebagai “motor utama inovasi ekonomi.” Dia menekankan pentingnya perusahaan dan pengusaha dalam menciptakan perubahan dan inovasi.
f. John Stuart Mill
John Stuart Mill, seorang filsuf dan ekonom, mendefinisikan industry sebagai “segala kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik dan sosial mereka.”
Meskipun definisi-definisi ini memiliki nuansa yang berbeda, semuanya mencerminkan peran utama sebuah bisnis dalam menghasilkan barang dan layanan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
2. Rangkuman definisi Industri Adalah
Dari pemaparan di atas, dapat kita rumuskan pengertian Industri adalah sektor ekonomi yang terkait dengan produksi barang dan layanan. Ini melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari penambangan bahan mentah hingga pengolahan, produksi, distribusi, dan penjualan produk akhir.
Sehingga pengertian atau definisi Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah sesuatu menjadi lebih bernilai secara ekonomi. Olahan tersebut dapat berupa bahan mentah, bahan baku, setengah jadi, atau barang yang sudah jadi menjadi barang dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Setiap bisnis bertanggung jawab atas hampir semua benda atau layanan yang kita konsumsi setiap hari. Oleh karena itu, memahami bidang industri dan jenisnya sangat penting dalam pemahaman tentang ekonomi global.
Jenis Industri, Contoh dan Macam Turunannya
Pada bagian ini kita akan mengenal lebih dekat mengenai pengeriamm industri secara khusus, termasuk apa saja bidang bisnisnya dan contoh industri seperti apa yang sering kita jumpai.
1. Industri Produk dan Jasa
Kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa kategori utama:
a. Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah jenis industrial yang paling umum berdiri. Ini melibatkan produksi barang-barang fisik seperti kendaraan, otomotif, peralatan elektronik, pakaian, makanan, minuman, dan banyak lagi.
Proses produksi dalam perusahaan manufaktur sering melibatkan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin dan teknologi tinggi. Pabrik adalah tempat, sedangkan manufaktur adalah proses pembuatan produknya.
Secara umum semua aktifitas yang memerlukan proses pembuatan produk dapat berarti proses manufaktur . Ini uga merupakan bidang padat karya yang menyerap banyak pekerja. Sehingga bidang ini merupakan penyumbang kestabilan ekonomi sebuah daerah.
Baca Juga: Apa Itu Industri Otomotif? Pengertian dan Batasannya
b. Pertanian
Usaha pertanian mencakup semua kegiatan terkait dengan pertanian, termasuk budidaya tanaman, peternakan, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Pertanian merupakan kegiatan mengelola dan memanfaatkan hasil bumi non migas seperti bercocok tanam, dan budidaya hewan ternak.
Pertanian Ini adalah salah satu jenis industrial tertua dan tetap menjadi komponen penting dalam perekonomian global. Hasil dari kegiatan bertani merupakan kunci ketahanan pangan suatu daerah bahkan negara.
c. Jasa
Usaha jasa berfokus pada penyediaan layanan kepada konsumen dan bisnis. Ini mencakup beragam layanan seperti kesehatan, pendidikan, keuangan, pariwisata, hiburan, dan banyak lagi.
Layanan ini tidak menghasilkan barang fisik, tetapi mereka memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Contohnya jasa digital marketing, jasa pengecatan bodi mobil, dan lain sebagainya.
d. Konstruksi
Perusahaan konstruksi melibatkan pembangunan dan pembangunan proyek-proyek seperti bangunan, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Ini adalah perniagaan yang berfokus pada pembangunan fisik dan infrastruktur.
Konstruksi melibatkan beberapa bidang, misalnya desain interior, tukang kayu, tukang batu, tukang besi. Bidang ini juga mencakup berbagai unit usaha yang menjual perlengkapan hingga bahan baku dalam kegiatan konstruksi.
Baca Juga: Industri Konstruksi Meliputi Bangunan Apa Saja
2. Industri Sumber Daya
Kegiatan perusahaan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber daya yang digunakan dalam produksinya:
a. Ekstraktif
Extractive industry adalah jenis perusahaan yang berfokus pada pengekstrakan sumber daya alam seperti logam, mineral, batubara, minyak, dan gas alam. Contohnya adalah sektor pertambangan dan sektor minyak dan gas.
b. Primer (Pengolahan)
Bidang ini sama-sama berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam, namun lebih kepada pengelolaan bahan baku pada bidang ekstraktif menjadi bahan jadi dan siap digunakan atau dikonsumsi. Bidang ini terbatas pada sumber daya alam yang mencakup berbagai pabrik, seperti pabrik baja, pabrik kertas, dan pabrik pengolahan makanan.
3. Industri Kreatif

Industri kreatif berfokus pada penciptaan nilai melalui kreativitas, inovasi, dan ekspresi artistik. Bidang ini mencakup berbagai sektor yang terus berkembang, terutama di era digital.
a. Media dan Hiburan
Meliputi produksi film, serial televisi, animasi, dan musik. Contohnya adalah studio film, perusahaan rekaman, hingga platform streaming seperti Netflix dan Spotify. Bidang ini menghidupi beberapa profesi seperti artis, foto/video grafer, event organizer, pemain musik dan lain sebagainya.
b. Desain dan Seni Visual
Termasuk desain grafis, desain produk, seni lukis, dan seni instalasi. Usaha ini biasanya terkenal dengan jasa desain atau seniman independen termasuk jasa pembuatan desain gambar teknik, 3D hingga desain bangunan.
c. Game dan Animasi
Pengembangan video game dan animasi untuk berbagai platform, seperti PC, konsol, dan ponsel pintar. Contohnya adalah studio game seperti Ubisoft dan Square Enix. Pada bidang ini membutuhkan perangkat yang mumpuni untuk memproses kumpulan gambar menjadi animasi.
d. Mode dan Kerajinan
Pembuatan pakaian, aksesori, hingga kerajinan tangan. Contohnya adalah brand lokal maupun global seperti Gucci atau UMKM kerajinan khas daerah. Pada prosesnya biasanya mereka melakukan pembuatan desain produk, cetakan dan finishing.
4. Industri Energi Terbarukan
Bidang bisnis ini berfokus pada pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
a. Energi Surya
Produksi panel surya, pemasangan sistem fotovoltaik, penyimpanan daya dan layanan terkait energi matahari. Bidang ini termasuk terobosan baru yang memberikan solusi bagi pengusaha maupun individu yang ingin mencari alternatif dalam mencari sumber energi listrik.
b. Energi Angin dan Air
Termasuk pembangunan turbin angin serta pembangkit listrik tenaga air yang ramah lingkungan. Bidang ini biasanya memanfaatkan gerak mekanis dari alam seperti hembusan angin dan air terjun.
c. Bioenergi
Pengolahan biomassa atau limbah organik menjadi energi, seperti biogas atau bioetanol. Di negara maju sudah banyak yang melakukan pengembangan untuk mendapatkan energi terbarukan misalnya dari produk turunan sawit, pohon clumprit bahkan air biasa.
5. ndustri E-commerce
E-commerce industry mencakup perdagangan barang dan jasa yang berbasis pada teknologi internet.
a. Platform Jual-Beli
Sebuah produk online berbasis aplikasi mobile yang menyediakan layanan dalam menampilkan profil toko penjual dan akun pembeli. Contoh: Tokopedia, Shopee, dan Amazon yang menyediakan tempat bagi penjual untuk menjangkau pembeli secara daring.
b. Layanan Logistik
Melibatkan jasa pengiriman barang dari transaksi e-commerce, seperti J&T, DHL, dan GrabExpress. Biasanya meningkatnya pesanan logistik akibat dari aktivitas pembelian produk secara online dari Platform Jual-Beli.
c. Marketplace Jasa
Platform seperti Fiverr dan Freelancer.com yang menghubungkan penyedia layanan profesional dengan klien. Dalam platform tersebut pemberi jasa dapat menawarkan proyek mapupun pekerja dapat menawarkan jasa profesionalnya.
6. Industri Pariwisata dan Hospitality
Industri ini berfokus pada pengalaman pelanggan dalam perjalanan, akomodasi, dan layanan rekreasi.
a. Akomodasi
Bidang akomodasi dapat berupa jasa penginapan, hotel, resort, dan homestay. Mereka menawarkan tempat tinggal sementara bagi wisatawan dan memberikan nilai tersendiri, seperti lingkungan alam maupun layanan ekslusif.
b. Wisata Petualangan dan Ekowisata
Menawarkan pengalaman unik seperti hiking, scuba diving, atau perjalanan ke taman nasional. Biasanya sudah termasuk jasa transportasi dan akomodasi dalam satu paket wisata.
c. Restoran dan Kuliner
Menyediakan makanan dan minuman dengan berbagai konsep, mulai dari restoran fine dining hingga street food lokal. Bisnis F&B ini umumnya memiliki market yang luas dan besar, tak jarang pengusaha memiliki cabang lain di berbagai daerah.
7. Industri Bioteknologi
Industri bioteknologi menggunakan prinsip biologi untuk menghasilkan produk inovatif di berbagai bidang.
a. Farmasi
Bidang ini sangat terkenal dan diperlukan, terutama untuk ilmu kedokteran dan pengguna secara umum. Kegiatan mereka termasuk pengembangan obat-obatan baru, vaksin, dan produk medis berbasis bioteknologi.
b. Agrikultur
Rekayasa genetik tanaman untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem. Lingkup penelitian mereka biasanya menghasilkan produk atau cara yang dapat membantu pertanian.
c. Produk Kesehatan
Produksi produk kesehatan dapat berupa barang konsumsi atau alat. Misalnya, produk herbal, probiotik, alat tensi, alat bantu pendengaran hingga solusi terapi genetik.
8. Industri Edukasi dan Pelatihan
Industri edukasi mencakup layanan pembelajaran formal dan informal untuk berbagai tingkat usia dan kebutuhan.
a. Pendidikan Formal
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan dasar untuk setiap individu. Ini dapat berupa instansi sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan akademik lainnya.
b. Platform E-learning
Sama seperti tempat kursus pada umumnya, namun mereka melakukan belajar mengajar melalui daring atau online. Seperti Coursera, Ruangguru, dan Khan Academy yang menyediakan pembelajaran daring.
c. Pelatihan Keterampilan
Kursus biasanya disebut pendidikan non formal, karena kurikulum tidak universal melainkan dibentuk pemilik lembaga kursus tersebut. Misalnya, workshop dan kursus yang mengajarkan keahlian teknis maupun soft skill.
9. Industri Telekomunikasi
Industri ini berpusat pada penyediaan layanan komunikasi dan informasi melalui berbagai teknologi.
a. Operator Telepon Seluler
Perusahaan ini memberikan layanan berupa jaringan telekomuikasi yang dapat terhubung ke setiap perangkat seperti ponsel, tablet dan televisi. Di Indonesia ada beberapa provider terkenal seperti Telkomsel dan XL.
b. Penyedia Layanan Internet (ISP)
ISP ini merupakan layanan internet yang terkoneksi melalui kabel fiber optik. Dengan kecepatan tinggi dan melalui sistem berlangganan. Beberapa provider seperti Indihome dan First Media yang menawarkan akses internet untuk rumah dan bisnis.
c. Perangkat Telekomunikasi
Perusahaan yang membuat atau memasarkan perangkat telekomunikasi. Misalnya poduksi smartphone, router, kabel, tiang pemancar dan perangkat pendukung lainnya.
10. Industri Logistik dan Transportasi
Industri ini mendukung pengangkutan barang dan manusia untuk memenuhi kebutuhan perdagangan dan mobilitas.
a. Pengangkutan Barang
Logistik atau jasa angkut termasuk transportasi darat, laut, dan udara. Tujuan mereka untuk mendistribusi barang dari satu tempat ke tempat lain, termasuk dalam negeri maupun internasional.
b. Logistik Ritel
Layanan pengiriman dari hasil pembelian produk marketplace umumnya menggunakan jasa pengiriman seperti JNE, Pos Indonesia, dan Ninja Express yang mendukung pengiriman skala kecil.
c. Transportasi Publik
Bidang ini merupakan angkutan publik/manusia yang mempermudah seseorang menuju lokasi terentu. Contohnya, kereta api, bus, dan ride-hailing seperti Gojek atau Grab yang melayani mobilitas masyarakat.
11. Industri Keamanan dan Cybersecurity
Industri ini berfokus pada perlindungan aset digital dan fisik.
a. Keamanan Digital
Layanan keamanan siber, termasuk antivirus, firewall, dan enkripsi data. Banyak perusahaan besar bahkan pemerintahan membutuhkan keamanan digital agar terhindar dari pencurian database dan akses masuk.
b. Keamanan Fisik
Bagian ini memproduksi perangkat keamanan berbentuk fisik seperti kamera CCTV, alarm, detektor asap, dan sistem keamanan pintar lainnya. Banyak dari pengguna rumah tinggal dan pengusaha yang membutuhkan perangkat ini.
12. Industri Keuangan Teknologi (FinTech)
FinTech Industry mengintegrasikan teknologi dalam layanan keuangan untuk memberikan solusi yang lebih cepat dan efisien.
a. Pembayaran Digital
Sistem pembayaran yang terintegrasi secara real time menggunakan jaringan internet. Seperti GoPay, OVO, dan Dana yang memfasilitasi transaksi tanpa uang tunai.
b. Pinjaman Online (P2P Lending)
Platform yang menawarkan jasa peminjaman uang, pemodalan, dan kredit barang. Contohnya Modalku dan Paylater yang menghubungkan peminjam dengan pemberi dana.
c. Investasi Digital
Platform yang menawarkan layanan investasi berbasis digital dengan sistem teransfer atau deposit. Contohnya Ajaib dan Bibit yang mempermudah masyarakat untuk berinvestasi dalam saham atau reksa dana.
13. Industri Elaborasi
Elaborasi yang berarti berfokus pada peningkatan value sebuah perusahaan.
a. Sertifikasi
Merupakan suatu jasa atau layanan yang bergerak di bidang pengawasan, peningkatan mutu produk, tempat dan proses pembuatan produk. Biasanya melibatkan proses meningkatkan kualitas produk menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
b. Pelatihan
Merupakan sebuah layanan yang menawarkan pelatihan kepada karyawan perusahaan untuk meningkatkan kualitas SDM perusahaan tersebut. Biasanya meliputi kegiatan outbond, pengembangan diri, minat bakat dan pelatihan khusus.
Jenis Industri Berdasarkan Sifatnya
1. Industri Berdasarkan Tingkat Teknologi
Berdasarkan tingkat teknologi dan inovasi yang terlibat, kegiatan perusahaan dapat dibagi menjadi:
a. Industri Berat
Heavy Industry adalah jenis bisnis yang menggunakan mesin besar, teknologi canggih, dan memerlukan investasi modal yang tinggi. Contohnya adalah perusahaan otomotif, penerbangan, dan produksi peralatan berat.
b. Industri Ringan
Light Industry memproduksi barang-barang konsumen yang lebih kecil seperti pakaian, perabotan, dan peralatan rumah tangga. Proses produksi dalam industry ringan biasanya lebih sederhana dan kurang bergantung pada teknologi tinggi.
2. Industri Berdasarkan Sifat Produksi
Kegiatan perusahaan juga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat produksinya:
a. Industri Proses
Process Industry fokus pada produksi berkelanjutan dan berkesinambungan. Contohnya adalah pabrik kimia, petrokimia, dan bisnis makanan. Proses produksi dalam bisnis ini sering melibatkan reaksi kimia dan teknologi tinggi, misalnya proses pencampuran, pengadukan, dan pengujian.
b. Industri Diskret
Discrete Industry atau diskret/diskrit, mereka memproduksi barang dalam batch terpisah atau produk yang unik sehingga terbentuk produk jadi. Ini termasuk produksi pesawat terbang atau pembuatan peralatan medis.
Pada intinya mereka memproduksi barang-barang terpisah, terukur, nampak, dapat dihitung dan nantinya tergabung menjadi satu produk, misalnya mobil membutuhkan mesin, bodi, dan elektrikal.
3. Jenis Industri Berdasarkan Sifat Pasar
Kegiatan usaha juga dapat terbagi berdasarkan sifat pasar yang dilayani:
a. B2B (Business-to-Business)
Golongan pasar B2B menjual produk atau layanan kepada perusahaan lain sebagai pelanggan utama. Ini mencakup beberapa produk termasuk peralatan konstruksi, teknologi informasi, dan banyak lagi. Contohnya produsen sabun laundry menjual produk ke pengusaha laundry.
b. B2C (Business-to-Consumer)
Tipe pasar B2C menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen akhir. Contohnya adalah produk ritel, makanan cepat saji, dan e-commerce. Contohnya produsen sabun wajah menjual produk ke pengguna sabun wajah.
c. B2G (Business-to-Government)
Kegiatan bisnis ini sebetulnya mirip dengan B2B atau B2C, namun G berarti government yaitu pemerintahan. Kita sebagai pedagang atau pengusaha yang berbisnis dengan pemerintahan sebagai customer perusahaan kita.
Biasanya perusahaan dapat masuk ke pemerintahan melalui proses tender di e-catalog seperti LPSE, Mbiz, Siplah, PaDi UMKM mapun sistem penunjukan langsung.
4. Jenis Industri Berdasarkan Faktor Lingkungan
Kegiatan bisnis juga dapat diklasifikasikan berdasarkan dampaknya pada lingkungan:
a. Industri Ramah Lingkungan
Bidang usaha ramah lingkungan berfokus pada praktik-produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini mencakup energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, dan inisiatif lingkungan lainnya.
b. Industri Berdampak Lingkungan
Bidang usaha berdampak lingkungan biasanya memiliki dampak negatif pada lingkungan. Contohnya adalah bisnis yang memproduksu bahan bakar fosil yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, serta bisnis yang menghasilkan bahan kimia beracun.
5. Jenis Industri Berdasarkan Sumber Daya Manusia
Kegiatan usaha juga dapat terbagi berdasarkan jumlah pekerja yang terlibat:
a. Intensif Tenaga Kerja
Intensive industry tenaga kerja mempekerjakan banyak pekerja manusia, dapat juga sebagai industri padat modal. Bidang ini contohnya tekstil, semen, logam dan banyak lagi. Tenaga kerja manusia tetap menjadi komponen penting dalam bidang usaha ini.
b. Otomatisasi
Industrial automation mengandalkan otomatisasi, robotika, dan teknologi canggih untuk produksi. Contohnya adalah bidang otomotif yang menggunakan robot untuk perakitan mobil.
6. Jenis Industri Berdasarkan Hukum dan Regulasi
Kegiatan perusahaan juga dapat terbagi berdasarkan tingkat regulasi yang berlaku:
a. Industri Terregulasi Tinggi
Kegiatan perusahaan yang tunduk pada regulasi yang ketat, seperti farmasi atau sektor keuangan. Regulasi ini tujuannya untuk memastikan kualitas dan keamanan produk dan layanan.
b. Industri Terregulasi Rendah
Kegiatan perusahaan yang memiliki sedikit regulasi, seperti produksi makanan ringan atau usaha kreatif. Regulasi dalam bidang ini lebih longgar, memberikan ruang lebih besar untuk inovasi.
7. Industrial dalam Konteks Global
Dalam era globalisasi, banyak perusahaan memiliki operasi yang melintasi batas-batas negara. Ini menciptakan persaingan global yang mendistribusikan produk dan layanan mereka di seluruh dunia.
Contohnya adalah bidang teknologi informasi yang memproduksi perangkat keras di negara-negara Asia, perangkat lunak di Amerika, dan melayani pasar global termasuk produk kemiliteran.
Kesimpulan
Industri adalah pilar ekonomi global yang memiliki banyak jenis, turunan dan variasinya. Ini mencakup berbagai macam produk, menggunakan berbagai sumber daya, melibatkan tingkat teknologi yang berbeda, dan memiliki dampak yang bervariasi pada lingkungan dan masyarakat.
Memahami pengertian, jenis, macam dan contoh industri ini penting untuk merancang kebijakan ekonomi yang efektif dan untuk mengikuti perkembangan ekonomi global.Mulai dari memahami jenis industri secara umum hingga berdasarkan sifatnya.
Setiap perusahaan terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi dan tren baru, sehingga pemahaman tentang berbagai macam industrial sangat penting dalam ekonomi kontemporer.
Baca Juga: Artikel Industri
Pingback: Apa itu Asbes: Fungsi, Bahan, dan Bahayanya - BengkelCat.Com
Pingback: Apa Itu Mesothelioma Akibat Asbes - BengkelCat.Com
Pingback: Alat Bengkel dan Fungsinya: Peralatan Kunci Otomotif - BengkelCat.Com
Pingback: Apa Itu High Pressure Laminate (HPL) Merek dan Duco - BengkelCat.Com
Pingback: Industri Konstruksi Meliputi Bangunan Apa Saja - BengkelCat.Com
Pingback: Apa itu Amdal Analisis Dampak Lingkungan - BengkelCat.Com
Pingback: Cat Genteng Terbaik Macam Merek dan Jenisnya - BengkelCat.Com